Senin, 30 Desember 2013

Pergi Kau Ramai

aku bosan dengan ramai
ramai selalu di belakang punggungku
risih telingaku !
aku ingin berteduh

hujan ludah di belakangku !
mengancam kesadaranku !
dasar pembuang ludah !

aku ingin memeluk sepi
sunyi ingin pergi dariku
sunyi mendekaplah kejantungku

aku ingin memelukmu sunyi
temani aku wahai sunyi.

SAAT JARIKU BERBICARA NGAWUR

jemariku mulai ngawur lagi........sial !

jemariku kembali menyentuh papan huruf, mengulik-ngulik, dan menukilkan secerca kalimah ala kadarnya. begitu banyak yang menyertaiku dalam peliknya nafas insani ini. kemuliaan dan kehangatan belai kasih ibuku senantiasa menyurutkan gejolak beringasku. 


pun begitu banyak cinta yang menyertaiku, saat sayap-sayap keangkuhanku merenggut sendi kejujuranku. cinta yang tetap bersemayam, senantiasa, senantiasa, senantiasa tidak bisa kukiaskan dalam rupa dan bahasa. 


tangan ini beradu dengan tombol-tombol berhuruf merangkai jutaan huruf, yang sebenarnya selama ini tidak dapat mewakilkan rasa terimakasihku kepada orang di sekelilingku. 

kupangku kegelisahanmu sayangku, kuangkat persoalanmu, dan kurampungkan semua-mua hingga kau menangis dengan mengeluarkan air kencing. sungguh naif jariku.

 

memang penabuh belum jua memukul genderangnya, namun suara dentuman meriam sangat karang dalam otakku. apa yang akan kau katakan padaku saat bau anyir sudah menggumulimi. dan ribuan burung gagak seolah bergoyang memutar pantatnya. aku tetap berusaha menemanimu. 

 

dengarkan jeritannya saat sudah sayup-sayup menjemput. kuharap engkau tidak sibuk dengan akar serabut diketiak anjingmu. atau milikmu sendiri.

Senin, 16 September 2013

Pagi

"ya mas", wati melakukan apa yang diperintahkan oleh suaminya. wati pun segera bangun dari ranjang pergi ke kamar mandi. "sudah mas, yuk",
"wah segar ya dik pagi ini, kurasa aku merasakan sejuk dalam hatiku", "iya mas, benar pagi ini terasa menyegarkan", wati dengan senyum manisnya memberikan perhatiannya pada suaminya. "mas?" hening sejenak. "kenapa sujud yang terakhir tadi lama sekali?", "hehehe, sayang janganlah menanyakan hal itu. bukankah adik sudah tahu". "terus tadi mas, doa apa? untuk siapa?". "hanya Allah yang tahu, adik tidak perlu tahu dan memikirkannya". wati menunjukkan wajah yang agak kecewa. "isteriku sayang, jangan cemberut dong, yuk kita masak bareng-bareng".........

Kamis, 27 Juni 2013

Dari Perempuan


aku hanya inginkan apa yang melekat pada dirimu itu saja, aku tidak inginkan apa yang seharusnnya bukan milikmu, bukan aku memaksamu tapi bisakah engkau berbicara selayak berbicara, bisakah engkau melihat berdasarkan matamu, mendengarkan berdasarkan pendengaran. aku hanya meminta engkau jujur saat engkau melihatku, aku mengharap engkau jujur dalam mendengarkanku dan lainnya. kejujuranmu itu yang membuatku ingin menilaimu. awal dan akhir dalam kejujuran yang tak mudah untuk dipermudah.

percayakah kesetiaanmu itu patut untuk diperkarakan nanti di meja peradilan misalnya. aku masih ragu dengan kau berada disampingku, aku masih ragu saat kau memayungiku dikala hujan dan panas. aku hanya inginkan kesetiaanmu melekat dipori-poriku menghangatkan seluruh badanku. dan tolong kau ingatkan aku akan kesetiaan seseorang. 

isak senyumku

dan aku inginkan sifat-sifat ksatria juga melekat padamu, pimpinlah aku selayaknya pemimpin, lindungilah selayaknya pelindung segala ancaman, dukunglah aku layaknya kau orang tuaku sendiri. dan bertanggungjawablah dari semuanya.


Jumat, 07 Juni 2013

Senja Di Sudut Mata

Aduh, aku mulai kangen denganya
Aduh, aku mulai mencari masakan yang menyerupai masakannya
Aduh
Sepertinya dia mulai datang lagi
Tenaganya yang setengah ons itu mulai kurasakan lagi di punggungku
Goresan koin logam kala itu memerahkan kulit
Dia senang bila kusuruh untuk mengeroki punggungku

Masakannya yang dengan sambal goreng nan sederhana mulai tercium aromanya
Kurasakan pedasnya yang menggigit
cekit-cekit-cekit
"aduh pedasnya nyai" kataku kala itu

Sepertinya dia datang lagi dipojokan mataku
Senyum manis penuh keriput selalu menggoda
Terlintas pula ompongnya dan hanya beberapa yang menancap di gusi
Aduh manisnya

Sebenarnya dia yang datang padaku?
Atau aku yang mendatanginya dalam mimpi?
Aduh isteriku tercinta
Engkau membuatku lupa bahwa aku di liang ini
Engkau begitu istimewa
Menemaniku hingga aku menutup hariku yang sudah senja

"Lihatlah itu anak-anak kita dan cucu-cucu kita"
"Manis kan?"

Senin, 03 Juni 2013

krecak blar

suara redup, otakku susah
malah langkah ini terpatri oleh sebuah gedebok pisang
tertancap, terombang-ambig kian kemari
dilempar, ditubrukkan sesamaku
tanganku direntangkan dan disempitkan
dengan satu penguasa tunggal yang berdurasi satu malam
sret.
clak.
blar.
sinden, waranggono dan yogo beraksi
aku, pun demikian.

Selasa, 28 Mei 2013

Di Ujung Jalan

Kembali aku mendengar awan kembali berebut mendung. Gelap kembali merayapi seluruh rongga-rongga jalan sempit ini. Kutercengang melihat kejadian demi kejadian di persimpanganku kini. Bertarungpun aku akan kalah dengannya. Saling berbincang saling mencaci saling tuduh benar adanya. Ketika matamu mataku melihat mereka berkelahi. Aku mulai gemetar. Suara deru menggerutu di belakang pundakku. Merinding. Hingga semua burung gagak kabur ketika mereka mulai terdengar menghambur.
Nampak dara cantik di ujung jalan ini. Kembali memori demi memoriku mulai terkuak. Lenggak jalan merayu setiap jengkal kaki yang mengaduh pada tanah.

Sabtu, 25 Mei 2013

Cinta sang Wanita Saweran



Dia menyawerku tepat di depan wajahku saat aku membawakan tembang melayu, lembar-lembar demi lembar uang kertas ia gelontorkan begitu saja. Aku juga segera mengambil selebaran uang yang jatuh di sekitarku. Setiap kali pementasan orkes selalu saja yang begitu, entah apa yang ada didalam kepala mereka dengan Cuma-Cuma mengeluarkan uang yang tidak bermanfaat. Sebagai seorang wanita, kerap kali aku merasakan malu sedih diperlakukan seperti barang murahan. Namun harus aku akui bahwa adalah seorang penyanyi orkes dangdut. Pandangan orang-orang mengenaiku itu aku sudah memahaminya, kalau aku adalah wanita penggoda, wanita yang tidak mempunyai martabat dan harga diri. Bahkan sempat aku hendak dibeli oleh sorang pengusaha kaya. Aku menolaknya. Memang aku adalah wanita penghibur. Namun aku tidak ingin menjual kehormatanku.

Kamis, 23 Mei 2013

Kembang Fajar



Senja itu kudapatkan satu karunianya dalam sesaknya ingatan masa lalu, itu adalah kembang fajar. Dialah kembang yang memperlihatkan keanggunannya diantara kembang-kembang yang lainnya. Saat fajar itu, kutemui dalam kisah semu antara bayang-bayang kemunafikan dan juga gemerlapnya pengkerdilan akalku. Dialah kembang fajar yang mampu membangkitkan gairah saat mulainya kebencian merasuk kedalam dentuman jantungku. Pori-poriku yang dipenuhi kata cacian dan hinaan kini mulai memberengut kabur mencari induk semang baru. Mungkin sadarku kini masih dalam keadaan tidak sadar, karena kenapa hanya si kembang fajarlah yang hanya  mampu memberikan persetannya.

Sabtu, 18 Mei 2013

Hening

hening



ya, memang pernah kujumpai
pertentangan itu
pun tidak akan perah luput dari mulut




pernah kau temui tentunya
saat penerang berpulang
beranjak kata
bernuansa jernih
jernih tanpa kehidupan




hening

Sabtu, 04 Mei 2013

MALAM

benarkah yang kusapa
adalah malam
aku pun ragu semenjak kubenamkan kepalaku

kembali kumelihat malam
benarkah yang kutemui adalah malam
kukira ada di sanalah kumenyapanya dahulu

malam,
benarkah engkau yang ku jumpai kala itu
aku masih saja ragukanmu hingga saat ini

engkau penuh dengan syarat pekat
sesak dalam sunyi
sunyi
sunyi
su, nyi.



mengapa engkau selalu berbicara
sedangkan kau adalah malam
seharusnya engkau mengikutiku dalam mimpi

mengapa kau begitu berisik
disaat semua-mua terlelap tidur

benarkah yang aku tatap saat ini
engkau adalah malam?

Senin, 29 April 2013

AKU MEMBUNUHNYA



flickr.com
“Apa yang akan kau berikan?”tanya Wanda. “sesuatu hal yang akan membuatmu mempunyai emosi berlebih”,begituleh penjelasan singkat yang masih menyimpan teka-teki. Sedangkan wanda masih saja mengejar jawaban yang pasti dari Rizki. Rizki yang sengaja menyimpan kejutannya tetap mengelak dari pertanyaan yang diajukan. “eh, apa kamu lapar?”, “aku ingin makan di warung sebelah SD sana mungkin di sana masakannya enak”, ajak Rizki sembari mengalihkan pertanyaan Wanda. “aku hanya ingin tahu apa yang akan kau berikan padaku”, muka cemberut sengaja ditampakkan Wanda tanda mulai kesal. “bukankah akan menyenangkan jika itu menjadi kejutan yang menarik kalau aku tetap menyimpannya?”, jawab Rizki sekenanya.
Dengan muka kembali ceria, mereka pergi setelah makan di warung yang dimaksudkan Rizki. Mereka bercanda ria di dalam perjalanan menuju pantai. Lamanya perjalanan membuat gadis manis di sebelah Rizky itu mulai mengantuk bahkan tidak kuat untuk menahan rasa kantuknya. Akhirnya Rizky yang menyadari itu sedikit merebahkan jok kursi Wanda agar lebih dapat tidur dengan nyenyak.

Rabu, 10 April 2013

Mawar




tanaman.org
keiginanmu menjemput senja
telah kau temui dengan lelehan peluh
keinginanmu membawa mawar  telah kau penuhi
hingga seruan-seruan peluru telah kau dengarkan
bahkan dentuman meriam kau merasakannya
mawar itu pun kau sudi menukilkan dalam nisanmu

ingin kau berjalan mempelajari hidup
setangkaipun tak kau resapi
kembalikan mawar itu kkepangkuannya
jika kau tak memberi restu padamu

Sabtu, 06 April 2013

Kitab Banyugeni 3



Kitab banyugeni yang menjadi rebutan banya orang menimbulkan banyaknya korban memang harus dimusnahkan. Joko dedeg tegopoh-gopoh sambil menggendong mayat wanita yang dicintainya tiba di kediamannya ki lurah Trunowiah. Dan disambut oleh sang pemilik rumah dengan raut muka masam dan sesekali meneteskan air mata. “duh gusti, apa yang menimpammu kini putriku. Nang apa yang terjadi kenapa putriku?”, tanya ki lurah sambil terisak. “dia terkena pukulan tangan besi milik ki jenggolo saat dia hendak membunuhku ki”,”maafkan saya karena telah melibatkan putri ki lurah” lanjut joko dedeg. “duh ngger, walau berat hati ini tapi ini sudah menjadi kehendak yang maha kuasa. Kita hanya menjalani laku di dunia ini”, ratap ki lurah trunowiah.
“saya tidak tahu kalau Dewi Wardani hendak berbuat demikian ini, saat saya terjepit saat melawan ki jenggolo dan tangan kanannya Bagus Pramudya”, “kami sama-sama berebut kitab Banyugeni yang selama ini menjadi sumber malapetaka”, lanjut joko dedeg dengan sedikit lirih dan terisak. “saya serahkan kitab ini kepadamu ki, saya tak kuasa bila memiliki kitab ini”, ucap joko dedeg. “kitab ini memang memiliki kekuatan magis yang sangat hebat, tapi dia juga meminta korban setiap akan berpindah tangan. Kecuali berpindah tangan dengan kehendak kitab Banyugeni sediri atau diserahkan kepada orang lain oleh pemilik yang terakhir”, ujar sang lurah ki jenggolo. “sekarang kita harus menguburkan puteriku”.

Rabu, 03 April 2013

Kitab Banyugeni 2



Adalah seorang resi dari tanah gemuling yang melakukan persemedian kemudian dia menciptakan kitab-kitab untuk diabdikan kepada kaumnya. Pada masa itu munculah kitab-kitab terkenal salah satunya kitab banyugeni. Kitab tersebut menjadi rebutan banyak pihak mulai dari rakyat jelata sampai priyayi dan raja-raja tidak terkecuali dengan para begundal-begundal jalanan. Kitab itu memang mempunyai kekuatan yang berbeda dari yang lain, karena kitab itu dapat dijadikan batu loncatan untuk menuai kejayaan harta, kejayaan martabat sampai kekuasaan daerah. Hingga perebutan itu sampai mengorbankan nyawa orang-orang yang tidak berdosa karena buku ini hanya satu-satunya di jagat ini.
Hingga usia tiga ratus lima puluh tahun lebih kitab ini menjadi rebutan. Perkelahian semakin semarak diiringi perkembangan ilmu kanuragan yang semakin berubah jaman semakin hebat dan tentunya semakin sadis dalam pertempuran. Salah seorang yang diperhitungkan dalam dunia persilatan adalah Joko Dedeg karena mempunyai ilmu yang mumpuni. Dia pun tanpa ampun dalam melayani musuh-musuhnya. Joko Dedeg adalah seorang perampok namun mempunyai hati dan rasa welas asih terhadap kaum lemah. Di beberapa daerah namanya pun mentereng dengan ilmu tinggi dan paras rupawan.

Sabtu, 30 Maret 2013

Kitab Banyugeni 1

“Ternyata hasil rampokan kita hari ini tidak ada nilainya. Tapi ini? Nyi ini apa, kok bentuknya aneh sekali. Baru pertama kali aku melihat yang seperti ini?”, tanya Ki Darmo. “serahkan kitab itu, itu adalah kitab yang selama ini di perebutkan di dunia persilatan. Cepat serahkan padaku”, jawab Nyi Darsih dengan agak membentak. “tunggu dulu aku ingin memastikannya”, sergah Ki Darmo sambil menyuruh isterinya untuk bersabar.
“hei!, apa kau ini ingin menguasainya sendiri ?!” “apa kau pikir kau mampu untuk menguasai seluk beluk isinya? Serahkan kitab itu padaku biar aku yang mengajarkannya untukmu!” suara Nyi Darsih membentak suaminya Ki Darmo.

Rabu, 27 Maret 2013

Wahai malam, aku ingin mati bersamamu


Perenungan yang kesekian kalinya kulakukan hingga mencapai puncak kesadaranku. Perlulah kusadari bahwa memang pengorbanan yang sesuai akan menghasilkan apa yang kuinginkan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa pengorbanan lebih kecil daripada hasilnya atau juga sebaliknya. Kurasakan tulang-tulangku merasakan linu saat kembali kutersadar oleh dinginnnya malam di warung kopi. Seduhan kopi yang semula panas kini terasa air hujan tiada rasa.
Duhai malam kenapa engkau membangkitkan memoriku disaat aku terperanjat kalut seperti ini, engkeu pastinya dengan sengaja agar aku semakin tersiksa batin.

Sabtu, 23 Maret 2013

Asmarandana

anjasmara ari mami
masmirah kulaka warta
dasih mutan wurung layon
aneng kutho probolinggo
prang tanding lan wuru bisma
kariya mukti wong ayu
pun kakang pamit palastra

wus bejane awak mami
tan tukus mangestunning dyah

Jumat, 22 Maret 2013

Kidung Asmara

nyai kau menyanyikan asmarandana untuk siapa?
untukmu duhai kawula muda, yang bersih, kotor, hina, suci.
tembang ini untukmu perempuan maupun laki-laki.

apakah tembang itu juga mewakiliku.
aku sedang bimbang nyai, aku sedang bingung nyai, aku sedang kalut,
 
aku sedang...ah.

Jumat, 18 Januari 2013

Minggu, 06 Januari 2013

Sepi

sepi yang mendebarkan
banyak orang melihat
capung dan kecoa
bau harum, amis, anyir pun

sepi yang mendebarkan
kapan aku harus melaut
sedangkan perahuku