Selasa, 28 Mei 2013

Di Ujung Jalan

Kembali aku mendengar awan kembali berebut mendung. Gelap kembali merayapi seluruh rongga-rongga jalan sempit ini. Kutercengang melihat kejadian demi kejadian di persimpanganku kini. Bertarungpun aku akan kalah dengannya. Saling berbincang saling mencaci saling tuduh benar adanya. Ketika matamu mataku melihat mereka berkelahi. Aku mulai gemetar. Suara deru menggerutu di belakang pundakku. Merinding. Hingga semua burung gagak kabur ketika mereka mulai terdengar menghambur.
Nampak dara cantik di ujung jalan ini. Kembali memori demi memoriku mulai terkuak. Lenggak jalan merayu setiap jengkal kaki yang mengaduh pada tanah.

Sabtu, 25 Mei 2013

Cinta sang Wanita Saweran



Dia menyawerku tepat di depan wajahku saat aku membawakan tembang melayu, lembar-lembar demi lembar uang kertas ia gelontorkan begitu saja. Aku juga segera mengambil selebaran uang yang jatuh di sekitarku. Setiap kali pementasan orkes selalu saja yang begitu, entah apa yang ada didalam kepala mereka dengan Cuma-Cuma mengeluarkan uang yang tidak bermanfaat. Sebagai seorang wanita, kerap kali aku merasakan malu sedih diperlakukan seperti barang murahan. Namun harus aku akui bahwa adalah seorang penyanyi orkes dangdut. Pandangan orang-orang mengenaiku itu aku sudah memahaminya, kalau aku adalah wanita penggoda, wanita yang tidak mempunyai martabat dan harga diri. Bahkan sempat aku hendak dibeli oleh sorang pengusaha kaya. Aku menolaknya. Memang aku adalah wanita penghibur. Namun aku tidak ingin menjual kehormatanku.

Kamis, 23 Mei 2013

Kembang Fajar



Senja itu kudapatkan satu karunianya dalam sesaknya ingatan masa lalu, itu adalah kembang fajar. Dialah kembang yang memperlihatkan keanggunannya diantara kembang-kembang yang lainnya. Saat fajar itu, kutemui dalam kisah semu antara bayang-bayang kemunafikan dan juga gemerlapnya pengkerdilan akalku. Dialah kembang fajar yang mampu membangkitkan gairah saat mulainya kebencian merasuk kedalam dentuman jantungku. Pori-poriku yang dipenuhi kata cacian dan hinaan kini mulai memberengut kabur mencari induk semang baru. Mungkin sadarku kini masih dalam keadaan tidak sadar, karena kenapa hanya si kembang fajarlah yang hanya  mampu memberikan persetannya.

Sabtu, 18 Mei 2013

Hening

hening



ya, memang pernah kujumpai
pertentangan itu
pun tidak akan perah luput dari mulut




pernah kau temui tentunya
saat penerang berpulang
beranjak kata
bernuansa jernih
jernih tanpa kehidupan




hening

Sabtu, 04 Mei 2013

MALAM

benarkah yang kusapa
adalah malam
aku pun ragu semenjak kubenamkan kepalaku

kembali kumelihat malam
benarkah yang kutemui adalah malam
kukira ada di sanalah kumenyapanya dahulu

malam,
benarkah engkau yang ku jumpai kala itu
aku masih saja ragukanmu hingga saat ini

engkau penuh dengan syarat pekat
sesak dalam sunyi
sunyi
sunyi
su, nyi.



mengapa engkau selalu berbicara
sedangkan kau adalah malam
seharusnya engkau mengikutiku dalam mimpi

mengapa kau begitu berisik
disaat semua-mua terlelap tidur

benarkah yang aku tatap saat ini
engkau adalah malam?