Kamis, 27 Juni 2013
Jumat, 07 Juni 2013
Senja Di Sudut Mata
Aduh, aku mulai kangen denganya
Aduh, aku mulai mencari masakan yang menyerupai masakannya
Aduh
Sepertinya dia mulai datang lagi
Tenaganya yang setengah ons itu mulai kurasakan lagi di punggungku
Goresan koin logam kala itu memerahkan kulit
Dia senang bila kusuruh untuk mengeroki punggungku
Masakannya yang dengan sambal goreng nan sederhana mulai tercium aromanya
Kurasakan pedasnya yang menggigit
cekit-cekit-cekit
"aduh pedasnya nyai" kataku kala itu
Sepertinya dia datang lagi dipojokan mataku
Senyum manis penuh keriput selalu menggoda
Terlintas pula ompongnya dan hanya beberapa yang menancap di gusi
Aduh manisnya
Sebenarnya dia yang datang padaku?
Atau aku yang mendatanginya dalam mimpi?
Aduh isteriku tercinta
Engkau membuatku lupa bahwa aku di liang ini
Engkau begitu istimewa
Menemaniku hingga aku menutup hariku yang sudah senja
"Lihatlah itu anak-anak kita dan cucu-cucu kita"
"Manis kan?"
Aduh, aku mulai mencari masakan yang menyerupai masakannya
Aduh
Sepertinya dia mulai datang lagi
Tenaganya yang setengah ons itu mulai kurasakan lagi di punggungku
Goresan koin logam kala itu memerahkan kulit
Dia senang bila kusuruh untuk mengeroki punggungku
Masakannya yang dengan sambal goreng nan sederhana mulai tercium aromanya
Kurasakan pedasnya yang menggigit
cekit-cekit-cekit
"aduh pedasnya nyai" kataku kala itu
Sepertinya dia datang lagi dipojokan mataku
Senyum manis penuh keriput selalu menggoda
Terlintas pula ompongnya dan hanya beberapa yang menancap di gusi
Aduh manisnya
Sebenarnya dia yang datang padaku?
Atau aku yang mendatanginya dalam mimpi?
Aduh isteriku tercinta
Engkau membuatku lupa bahwa aku di liang ini
Engkau begitu istimewa
Menemaniku hingga aku menutup hariku yang sudah senja
"Lihatlah itu anak-anak kita dan cucu-cucu kita"
"Manis kan?"
Senin, 03 Juni 2013
krecak blar
suara redup, otakku susah
malah langkah ini terpatri oleh sebuah gedebok pisang
tertancap, terombang-ambig kian kemari
dilempar, ditubrukkan sesamaku
tanganku direntangkan dan disempitkan
dengan satu penguasa tunggal yang berdurasi satu malam
sret.
clak.
blar.
sinden, waranggono dan yogo beraksi
aku, pun demikian.
malah langkah ini terpatri oleh sebuah gedebok pisang
tertancap, terombang-ambig kian kemari
dilempar, ditubrukkan sesamaku
tanganku direntangkan dan disempitkan
dengan satu penguasa tunggal yang berdurasi satu malam
sret.
clak.
blar.
sinden, waranggono dan yogo beraksi
aku, pun demikian.
Langganan:
Postingan (Atom)