Kamis, 27 Juni 2013

Dari Perempuan


aku hanya inginkan apa yang melekat pada dirimu itu saja, aku tidak inginkan apa yang seharusnnya bukan milikmu, bukan aku memaksamu tapi bisakah engkau berbicara selayak berbicara, bisakah engkau melihat berdasarkan matamu, mendengarkan berdasarkan pendengaran. aku hanya meminta engkau jujur saat engkau melihatku, aku mengharap engkau jujur dalam mendengarkanku dan lainnya. kejujuranmu itu yang membuatku ingin menilaimu. awal dan akhir dalam kejujuran yang tak mudah untuk dipermudah.

percayakah kesetiaanmu itu patut untuk diperkarakan nanti di meja peradilan misalnya. aku masih ragu dengan kau berada disampingku, aku masih ragu saat kau memayungiku dikala hujan dan panas. aku hanya inginkan kesetiaanmu melekat dipori-poriku menghangatkan seluruh badanku. dan tolong kau ingatkan aku akan kesetiaan seseorang. 

isak senyumku

dan aku inginkan sifat-sifat ksatria juga melekat padamu, pimpinlah aku selayaknya pemimpin, lindungilah selayaknya pelindung segala ancaman, dukunglah aku layaknya kau orang tuaku sendiri. dan bertanggungjawablah dari semuanya.


Jumat, 07 Juni 2013

Senja Di Sudut Mata

Aduh, aku mulai kangen denganya
Aduh, aku mulai mencari masakan yang menyerupai masakannya
Aduh
Sepertinya dia mulai datang lagi
Tenaganya yang setengah ons itu mulai kurasakan lagi di punggungku
Goresan koin logam kala itu memerahkan kulit
Dia senang bila kusuruh untuk mengeroki punggungku

Masakannya yang dengan sambal goreng nan sederhana mulai tercium aromanya
Kurasakan pedasnya yang menggigit
cekit-cekit-cekit
"aduh pedasnya nyai" kataku kala itu

Sepertinya dia datang lagi dipojokan mataku
Senyum manis penuh keriput selalu menggoda
Terlintas pula ompongnya dan hanya beberapa yang menancap di gusi
Aduh manisnya

Sebenarnya dia yang datang padaku?
Atau aku yang mendatanginya dalam mimpi?
Aduh isteriku tercinta
Engkau membuatku lupa bahwa aku di liang ini
Engkau begitu istimewa
Menemaniku hingga aku menutup hariku yang sudah senja

"Lihatlah itu anak-anak kita dan cucu-cucu kita"
"Manis kan?"

Senin, 03 Juni 2013

krecak blar

suara redup, otakku susah
malah langkah ini terpatri oleh sebuah gedebok pisang
tertancap, terombang-ambig kian kemari
dilempar, ditubrukkan sesamaku
tanganku direntangkan dan disempitkan
dengan satu penguasa tunggal yang berdurasi satu malam
sret.
clak.
blar.
sinden, waranggono dan yogo beraksi
aku, pun demikian.