Dulu aku yang menyaksikanmu dari balik jendela. Indah rambutmu terpampang jelas dipelupuk mataku dan bau badanmu yang harum menyengat hidungku telah mampu menyita perhatianku untukmu. Aku juga tertarik dengan gigi-gigimu yang kurang rapih tapi menambah indah, wajahmu bulat telur kulit putih aduh seksi sekali. Aku melihatmu saat kau sedang menyajikan suaramu di depan muka umum. Kau begitu piawai dalam membawakan lagu dengan irama maupun nuansa yang terkandung didalamnya. Suaramu lembut seakan menidurkanku ke dalam buaian iramamu.
Sayang kau sudah mempunyai kekasih tambatan hati. Aku yang dengan diam-diam memuliakanmu dan jika aku mempunyai gambarmu pastilah sudah aku pajang dan selalu aku pandangi sampai kaki tanganku mulai jadi sarang laba-laba. Dan pasti tidak akan aku sampai bosan melihatmu. kau pernah merasakan perasaan tidak menentu jika kau bertemu dengan orang yang kau tidak mengenalnya. Jika kaupernah mersakannya pasti aku tidak berani untuk menanyakannya. Aku takut orang itu bukan aku yang kau pikirkan itu. Dan juga aku tidak ingin terjebak dalam perasaan malu tiada tandingan itu. Ketika kau berbicara aku ada-ada saja mencari tahu apa kau bicarakan dengan sekian lawan berbicaaramu. Aku menjadi penguping seperti tetangga-tetangga yang selalu mencari tahu segala borok dari keluarga lain.
Mungkin jika aku tuliskan cerita akan jadi seperti buku harian cengeng. Namun kali ini aku tak ambil pusing penilaianku itu. Aku menuangkan segalanya untuk mengekspresikan diriku atas dirimu. Menurutku kau begitu berarti jika aku bisa menuliskan tentang dirimu. Kau begitu langka dalam dunia ini. Tak ada yang mampu menggodaku untuk melakukan hal yang kurang ajar terhadapmu. Kadang aku membayangkanmu. Kau memeluk aku dengan penuh kasih sayang,tentunya penuh berahi pula. Aku juga membayangkanmu dikala aku sedang sakit kaulah yang merawatku. Membelaiku dengan penuh kasih. Meninabobokan aku. Serta mendoakan aku dalam kedamaian selalu panjang usia dan selalu dalam keceriaan.
Aku membutuhkanmu dikala aku ingin menuliskan tentang apapun. Dan pasti aku akan terinspirasi olehmu. Suatu kali aku coba untuk menuliskan beberapa macam kalimat yang terlahir hanya kisah tentang dirimu pada sebagian besarnya. Aku hendak menulis tentang masalah yang ada di negeri ini nampaknya sangat sulit dikarenakan aku tidak faham dengan masalah yang sedang dihadapi negeri ini. Yang aku tahu hanyalah kesenangan dalam hati yang selalu mengingatmu. Kau begitu lekat dalam otakku. Mengapa engkau begitu berbeda dengan yang lain. Wanita lainnya tidak sepertimu. Disamping cantik apalagi yang ada pada dirimu itu. Apa jangan-jangan kau itu bukan manusia, tapi seandainya kau manusia tentu kau mempunyai doa-doa atau ajian pemikat hati. Seperti ajian jaran goyang atau semar mesem. Entah kau begitu nampak garang kala engkau melirik padaku. Aku hampir jatuh pingsan karenanya.
Aku akhiri saja coretan tentang dirimu, karena nanti bakal tidak menentu tujuan tulisan ini. Yang pasti memang kau sulit aku tuliskan dengan rangkaian kalimat. Nanti aku buatkan puisi untukmu seorang. Seorang masa lalu yang tidak aku nyatakan. Namun tetap bersemi dalam mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar