Kembali aku
mendengar awan kembali berebut mendung. Gelap kembali merayapi seluruh
rongga-rongga jalan sempit ini. Kutercengang melihat kejadian demi kejadian di
persimpanganku kini. Bertarungpun aku akan kalah dengannya. Saling berbincang saling
mencaci saling tuduh benar adanya. Ketika matamu mataku melihat mereka
berkelahi. Aku mulai gemetar. Suara deru menggerutu di belakang pundakku.
Merinding. Hingga semua burung gagak kabur ketika mereka mulai terdengar
menghambur.
Nampak dara
cantik di ujung jalan ini. Kembali memori demi memoriku mulai terkuak. Lenggak
jalan merayu setiap jengkal kaki yang mengaduh pada tanah.