Selasa, 28 Mei 2013

Di Ujung Jalan

Kembali aku mendengar awan kembali berebut mendung. Gelap kembali merayapi seluruh rongga-rongga jalan sempit ini. Kutercengang melihat kejadian demi kejadian di persimpanganku kini. Bertarungpun aku akan kalah dengannya. Saling berbincang saling mencaci saling tuduh benar adanya. Ketika matamu mataku melihat mereka berkelahi. Aku mulai gemetar. Suara deru menggerutu di belakang pundakku. Merinding. Hingga semua burung gagak kabur ketika mereka mulai terdengar menghambur.
Nampak dara cantik di ujung jalan ini. Kembali memori demi memoriku mulai terkuak. Lenggak jalan merayu setiap jengkal kaki yang mengaduh pada tanah.
Lenggok badan serta gemulainya tangan mungil itu merajuk setiap dada yang masih terbakar api juang. Serupa namun tak sama. Ketika aku mulai mengenal rautan paras manisnya. Jiwaku mulai terpengaruh oleh setiap lantunan bicaranya. Aku mengeluh terhadap apa yang menjadi pengikat semu. Tarian itu juga mempengaruhiku dalam setiap kuberfikir dan dalam bertindakku.
Setiap tarian angin ini membawakan seluruh kemunafikan. Serang serbu terjang dan lawan itulah ocehanmu dalam setiap suara penggebumu.  Mungkin gelapnya rombongan awan akan menghilangkan eloknya cakrawala. Ataukah mungkin mereka sengaja mempengerahui kumbang-kumbang untuk tidak merayu setiap bunga di atas pot penuh hidup. Sudahkah mereka sengaja meracuni bunga kertas hingga kupu-kupu beranjak dari medan aromanya.
Namun aku menemukan sedikit kembang sari di atas bukit altar. Setelah kumelepas semua aksesoris kehinaan yang mengerubutiku sejak lalu. Gelombang peraduan menitihkan jari jentiknya dipenitihan yang juga mulai kupelajari. Kemudian merekalah yang juga menyatakan penghiantan terhadap kehidupanku. Engkau lembar muda gadis manis penuh amarah. Lelahmu kini mendekapi kepalaku. Di ujung jalan itu aku mendengar engaku mengaduh pada awan yang berjam-jam tidak menanggapimu. Setiap tetes air matamu yang sia-sia. Di ujung jalan itu. Aku mulai mengenal sejengkal wajah teduh manis penuh amarah dan kobaran cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar