Oleh : fatir
Ketika dalam mimpi
Aku meratapkan hati sejenak
Aku di alam yang berbeda kala itu
Aku melihatu dalam mimpi
Rambut panjangmu lepas terurai
Tergerai angin
Angina yang senantiasa mengahadang
Kau jalan
Kau melangkah satu anak tangga
Tapi aku tidak memanggilmu
Aku akan pendam sapaanku
Tak akan aku ucapkan dulu
Entah siapa yang memanggilmu
Klau menolehkan muka
Dengan kacamatamu menatapku
Kau perlihatkan muka yang biasa
Senyuman biasa, tertawa biasa dan sapaan biasa
Aku belum menyapamu
Sebaiknya kau lanjutkan jalanmu dulu
Barulah kita saling bersapa-sapa
Bersapa hai
Hai,,,mungkin hanya itu saja
Entah cukup entah tidak
Segeralah anak tangga kedua kau injak
Begitu juga anak tangga ketiga kau injak pula
Benar begitu lebih baik
Itu lebih indah ku pandang
Kau lebih cantik jika begitu
Segeralah menaiki tangga itu
Naiklah segera
Aku masih di bawah sepertinya
Mungkin masih ingin menyapaamu
Ya, tentunya di bawah ini saja
Untuk hari ini mungkin itu saja
Tapi jangan khawatir
Mungkin masih banyak waktu untuk menyapamu
Mungkin masih banyak kata yang aku ucapkan
Dan mungkin nanti saja
Tapi nanti setelah dari atas
Aku hanya berucap kata,,,
Hai.
kayae ada yg mau-malu dalam sebuah rasa
BalasHapus