Minggu, 17 April 2011

Pahlawanku



Oleh : fatir
Aku mendengar nafasmu
Ku mendengar dengan kedua kupingku
Begitu jelas terengah-engah
Begitu nyata di hadapanku
Bau badanmui menyengat
Keringatmu begitu lengket
Tanganmu keras
Perutmu seperti catakan batu bata
Lenganmu bagai tongkat pemukul angjing gila
Pundakmu mirip punggung kerbau
Kaki-kakimu kokoh
Ayunanmu seirama dengan irama tanah
Rumpun yang luas kau tunggui
Rumpun hijau hingga menguning
Dari kuning hingga jingga
Di gubuk renta dari anyaman bambu
Dan karyamu itu bagus sekali
Mirip dengan manusia dari kejauhan
Begitu menyeramkan bila didekati
Tubuh itu dari rajutan jerami
Jika ada kau membawa makanan
Walaupun kali ini tidak ada
Istrimu akan membawakannya
Ataupun anakmu yang akan datang
Aroma rumput yang harum
Tidak pernah mengganggumu
Semua terasa nikmat
Jika kau dekat dengan keluargamu
Negeramu juga membutuhkanmu
Hasil jerih payahmu adalah nyawaku
Kau adalah sesungguhnya pahlawan
Semua yang ada adalah pahlawan
Tidak! Bukan! Bukan mereka
Mereka yang memakan uangmu pak
Mereka yang memakan harta rakyat
Mererka adalah musuh pahlawan
Tani, buruh, nelayan dan rakyat
Adalah pahlawan bagi kita semua
Aku membutuhkanmu, aku perlu itu
Jayalah kau tani, jayalah pahlawanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar