dengan setetes seduhan madu
penentram gertakan asa
emosiku yang ternukil
kutandaskan hingga ke palung-palung
dan luasnya samudera pemikiranku
setiap rasa kudikte satu demi satu
hingga senja berakhirkan gelap lengang
kututurkan apa saja yang berkeruyuk dalam benak
seyogyanya kan kuhirup itu
kutarik itu sampai kepelupuk mata
hingga ku tetap waspada
akan ranjau-ranjau kasih sayang
petuahku berkata
biar kunikmati setetes madu itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar