Di bawah pohon cersen gadis cantik berkacamata sedang membaca sebuah buku. Lantas otak kecilnya segera memaksa tubuhnya segera mendekati gadis itu. “hai….sedang baca buku ya,,,,?”, berbasa-basi. Tidak ada ucapan balasan dari gadis itu. tapi gadis itu membalasnya dengan senyuman menawan. Itu membuat dia bertambah semangat untuk mencari tahu tentang gadis itu. “siapa namamu cantik,,,,,”, ternyata dia mempunyai sifat seperti laki-laki lainnya. Gadis itu tak jua menjawab namun dia mengeluarkan selembar kertas dan ditulisnya sebuah nomor. Kertas itu segera diberikan dia dan secepatnya beranjak meninggalkan tempat semula. Ternyata itu nomor telpon dari gadis itu. “baik,,,,akan ku telpon kau malam ini cantik” batinnya.
*
“halo,,,,siapa ya?”
“ini aku yosi….” “yosi siapa?”
“apa kau ingat tadi siang ada lelaki yang bertanya kau sedang apa?” yosi meyakinkan
“tidak ada” jelas si gadis.
“tapi ada seorang lelaki yang bertanya aku sedang baca buku. Yang jelas-jelas aku sedang membaca sebuah buku.” Imbuh si gadis.
“iya dan gadis itu memberikan senyumannya dan memberi selembar kertas berisikan nomor telponnya ke lelaki tersebut. Dan akulah orangnya” yosi menimpali. “begitu kan…” yosi meyakinkan lagi.
“kenapa kau menghampiriku?”
“akupun juga tidak tahu dengan apa yang aku perbuat, aku hanya menuruti apa yang terfikirkan otak kecilku dan apa yang terasa oleh hati kacilku”, yosi menggombal.
“apa kamu sedang menggombal, kurasa itu tidak akan menarik perhatianku”, kata si gadis.
Apa yang menjadi daya tarik bagimu hei wanita cantik. Apa yang membuatmu sedemikian kokoh mempertahkan sikap jutekmu itu. rasanya aneh jika kau memberikan nomormu untukku. Dalam hati yosi merenung.
Telpon tertutup dari tadi semenjak obrolan yang tidak ada tanda-tanda menghangatkan suasana.
Merebahkan badan diatas kasur yang empuk dan mulai mengingat apa yang terjadi barusan saja. Pikiran mulai mengalir ke suatu bayangan yang tadi siang dijumpainya. Sesosok wanita cantik dengan paduan dua kacamata. Setiap mata memandang barang tiada arti lagi. Wajah itu ada dimana-mana. Hingga menghantarkan tidur.
*